Selasa, 23 Oktober 2012

Roger Tidak Suka Pisang

Liburan sudah lama berlalu, namun bagi Roger liburan kemarin adalah liburan yang sangat berkesan.  Roger menghabiskan liburannya kemarin di rumah nenek. Nenek tinggal di desa yang jauh dari kota. Nenek tinggal di daerah pegunungan tinggi, sehingga hawa di rumah nenek sangat dingin.
Roger senang sekali ketika mamahnya menawarkan untuk berlibur di rumah nenek. Walaupun rumah nenek tak seindah dan se-moderen rumah mereka, Roger sangat senang menginap disana.  Di hari terakhir sekolah, Roger langsung minta diantarkan ke rumah nenek.  Roger diantar supir ke rumah nenek, papah dan mamah belum libur kerja, mereka akan menyusul ke rumah nenek dengan segera.
Setelah lama berkendaraan, akhirnya Roger dapat menghirup udara pegunungan yang segar dan sejuk walaupun sinar mentari masih bersinar terik.  Kaca mobil sudah diturunkan sopir sejak memasuki daerah pegunungan. Itu adalah kebiasaan keluarga Roger, karena mereka ingin menikmati hawa gunung.
“Hmmmmm haruuummm…..”  Roger mencium bau khas pohon cemara yang tinggi besar dan tumbuh berjejer rapat.  Mobil akhirnya memasuki jalan menuju rumah nenek.  Roger menciumi bau yang sangat digemarinya dan membuatnya rindu dengan rumah nenek, bau bunga terompet putih.  Pohon bunga terompet putih banyak di tanam oleh nenek secara acak, agar harumnya menyebar, begitu kata nenek.
Mobil berhenti di depan rumah nenek. Pintu rumah nenek sudah terbuka lebar, menanti kedatangan Roger. Pak Min dan istrinya tergopoh-gopoh keluar dari dalam rumah menyambut kedatangan Roger. Mereka menyambut Roger dengan ramah dan tersenyum hangat.
Roger berlari ke dalam rumah sambil memanggil nama nenek. Roger tau, nenek pasti sedang duduk nonton tv di ruang tengah.
“Neneeeekkk….Assalaamu’alaikuuummmm…..!”  Teriak Roger berulang-ulang sampai di ruang tengah. Namun ruangan itu sepi, tv tidak hidup dan tidak ada nenek disana. Hei, dimana gerangan nenek ?
Roger berlari memasuki kamar nenek, tak ada nenek disana. Dicarinya nenek ke semua ruangan rumah, namun nenek tak ada.  Akhirnya diputuskannya untuk bertanya kepada Pak Min.

“Pak Miiinn…..!”
“Ya cep Roger, aya naon? What happen kasep? Ada apah?” Tanya Pak Min dengan logat sundanya yang kental.
“Nenek mana? Kenapa Nenek tidak menyambutku? Bukankah Nenek tau Roger mau datang ke sini?”
“Itu cep Roger, Nenek sedang pergi ke kebun . Mulai hari ini dan beberapa hari ke depan beberapa buah-buahan bisa dipanen serentak” .
“Roger mau kesana!  Roger mau lihat Nenek”
“Yaaaa sebentar cep Roger, Pak Min bawa barang-barang cep Roger yang lain ke kamar Nenek.”
Sebentar kemudian Pak Min telah selesai dengan pekerjaannya dan merekapun berjalan menyusuri jalan setapak menuju kebun buah.  Tanah nenek sangat luas, banyak bunga dari berbagai jenis ditanam oleh nenek. Karena pengaruh cuaca yang sejuk, bunga-bunga itu tumbuh subur, besar dan wangi sekali.
Roger mulai memasuki kebun buah, banyak sekali buah ditanam disana, jenisnyapun berneda-beda. Nenek sangat pandai dan rajin dengan kebunnya, sehingga bisa menghasilkan buah yang banyak, besar dan lezat rasanya.  Dari jauh di dengarnya suara berisik orang bekerja, Rogerpun berlari mendekati suara itu sambil berteriak gembira.
“Neneeeekkk….Roger dataaannnggg……!”
“Rogeeerrrr….Nenek di siniiii……”  Suara nenek terdengar jelas dan nyaring ditelinga Roger.  Dilihatnya seorang perempuan melambaikan tongkatnya. Itu nenek. Roger berlari dan memeluk nenek. Kangen sekali tampaknya Roger kepada neneknya. Nenek memeluk dan menciumnya dengan bahagia.
“Kamu tambah tinggi Roger, padahal baru tiga bulan yang lalu Nenek terakhir melihatmu”
“Khan dikasih makan Nek”
“Yaaa iyalaaahh…masyak anak secakep dan sepandai ini gak diurus?”  Ucap nenek sambil mencubit dua pipi Roger penuh kasih sayang.
“Ayo kita pulang, Nenek sudah selesai memanen hari ini” Ajak nenek sambil memeluk badan Roger dan melangkah pulang ke rumah.
********************
Setelah mandi sore, Roger menemui nenek yang sedang asyik di meja makan.  Mulut nenek mengunyah pisang sambil sesekali menyeruput susu hangat.  Roger merasa aneh dengan kebiasaan baru neneknya itu.
“Ayo sini…..minum juice pepaya dulu ” Nenek memanggilnya sambil menarik kursi di sebelahnya.
“Nenek kok minum susu sambil makan pisang syiihhh….?  Makan pisang saja Roger gak mau, enek.  Apalagi  makannya sambil minum susu putih, tambah enek ” Roger berkata sambil menggidikkan tubuhnya. Nenek tertawa melihat reaksi badan dari cucunya.
“Haaa…haaaa…….Nenek tau Roger tidak suka pisang. Nenek waktu kecil  juga tidak suka pisang, namun setelah tau manfaat pisang yang sangat besar, nenek mulai memakannya walaupun tidak setiap hari dan dalam porsi yang sedikit.”
“Iyaaaa Neeekkk…..? Nenek  juga gak suka pisang… dulunyaaaa ?” Nenek menganggukkan kepala sambil melanjutkan ceritanya.
“Nenek bertambah suka dengan pisang sejak pulang dari rumahmu. Papahmu yang membuat nenek menjadi suka memakan pisang”
“Papah ….? Kok Papah gak kasih tau Roger kalau Nenek gak suka pisang.  Kok Papah juga syiihh yang buat Nenek suka pisang. Kok Papah gak buat Roger jadi suka pisang yaaahhh….?”  Roger memberondong nenek dengan perasaan aneh.
Nenek tersenyum dan melanjutkan ceritanya.
” Roger tau khan kalau Nenek mengidap penyakit tekanan darah tinggi ? Sedangkan Rumah sakit jauh dari sini. Dan Papahmu tidak mau Nenek bergantung terus kepada obat dokter. Tak baik kata Papahmu. Jadi  selain menyuruh rutin memeriksa tekanan darah dengan alat digital, Papahmu juga menyuruh Nenek untuk memakan pisang bersama susu putih jika tekanan darah Nenek naik. Papahmu benar, sekarang tekanan darah Nenek stabil tanpa harus bergantung kepada obat dokter ” .
“Sehebat itu ya Nek…manfaat dari pisang?”
“Iya, karena pisang kaya akan kandungan energi, potasium dan vitamin B , banyak atlit yang makan pisang ketika sedang istirahat. Supaya tubuhnya cepat mendapatkan energi kembali dan otaknya tidak tegang”
“Kok pisang bisa membuat otak gak tegang?”
“Itu dikarenakan  kandungan potasiumnya, malah menurut buku yang Nenek baca potasium dalam pisang dapat mengurangi resiko stroke sampai 40 % bila dimakan secara rutin”
“Roger gak ngira pisang mempunyai manfaat yang sangat besar”
“Ada lagi manfaatnya yang lain”
“Apa tuh Nek?” Roger mulai penasaran.
“Karena pisang mengandung kalium, maka sangat baik untuk ginjal. Pisang juga baik untuk orang yang sakit maag. Jadi Roger kalau mau sehat,  setiap hari bawa pisang ke sekolah. “
“Ehhh pisang juga bikin tubuh kita gak anemia lho ! Makanya monyet gak pernah kekurangan darah. Khan gak lucu kalau monyet mendadak lemas ketika sedang berayun-ayun di pohon. Bisa jatuh dia ”  Nenek mencoba melucu. Rogerpun tertawa. Pandangannya terhadap pisang mulai berubah.  Namun Roger masih ragu untuk memakan buah yang satu itu.  Nenek mengerti jalan pikiran Roger.
“Ayo minum juicenya, sambil nungguin Bi Anah selesai menggoreng kudapan sore”
Roger meminum juice pepaya yang enak rasanya itu sampai habis. Sementara itu Bi Anah sudah selesai menggoreng. Bau wangi gorengan terhidang di depan Roger. Nenek mengambil piring kecil dan garpu, lantas menyuruh roger memakan gorengan wangi tadi.
Roger memakan gorengan hangat tadi dengan lahap. Satu, Dua, Tiga, akhirnya empat buah gorengan habis dimakannya dengan nikmat. nenek tyersenyum bahagia melihat cucunya lahap makan.
“Enak yaaahhh gorengannya ?”  Nenek bertanya.
“Iya Nek, enak sekali. Apa nama gorengan tadi ?”
“Namanya kutu kambing”
“Haaah….?! Kutu kambing….? Nenek jorok iiihhh…..Masyak kutu kambing dijadikan nama makanan?”
“Nenek gak bohong…..namanya memang kutu kambing……dibuat dari tepung terigu, telur dan pisang yang di haluskan “
“Haaahhh…..?! Pisaaanggg…?” Nenek menganggukkan kepalanya.
“Kok gak berasa pisangnya?”
“Ternyata Roger bisa makan pisang dengan lahap khaaann…..?” Nenek tersenyum menggoda Roger yang tersipu malu.
Keesokan harinya nenek membuat banyak panganan dari pisang dan semuanya  ”Yummmyyy!… ” kata Roger.  Nenek membuat pisang ambon yang dimakan dengan es krim coklat dan stroberry, lalu ada kue bolu pisang, lalu ada pisang raja bakar yang di atasnya di siram susu kental manis putih dan coklat ceres, lalu ada pisang raja yang dibalut sagu hijau dan dimakan dengan santan plus es batu…..wuuihhh seger…..
Itu sebabnya liburan kali ini sangat berkesan bagi Roger. Karena berkat berlibur ke rumah Nenek, Roger jadi menyukai pisang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar