Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak berbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?
Hari
berganti hari, tapi arah hatiku tak pernah berubah—selalu tertuju
padamu. Aku tak pernah jenuh menunggu... menunggu untuk kau cintai. Tapi
kau hanya menganggapku lalu. Seperti tak kasat mata aku di matamu.
Terkadang
lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan
sia-sia dan mulai mencari cinta baru. Tapi bagaimana mungkin aku sanggup
melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti bayangan menempel
di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu
yang bertahun-tahun mengendap di hatiku?
Aku berharap mendapatkan jawaban darimu. Tapi kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar