Mencintaimu bukanlah sesuatu yang kuharapkan terjadi.
Aku
tak ingin harapan datang lagi, berkunjung di hati, diam untuk beberapa
waktu, lalu meninggalkanku dalam kesedihan berlipat-lipat.
Aku tahu pasti ini kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi.
Tapi
kau hanya memelukku, tanpa suara. Menggenggam tanganku erat seolah tak
ingin melepasnya lagi. Dan sebelum aku berhasil menyangkal cintamu lagi,
aku menyadari kau meninggalkan sesuatu di tanganku. Sesuatu yang
kukenali sebagai... harapan.
Dan, kali ini, aku ingin menggenggamnya, memilikinya sekalipun seandainya itu salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar