Pertemuan pertama itu telah berlangsung cukup lama. Jejak gadis itu
pun akhirnya hilang seiring dengan berjalannya waktu. Hingga suatu hari,
di depan sebuah apartemen yang akan disewanya, Nathan bertemu lagi
dengan Lea—gadis mungil yang telah lama dicarinya.
Seolah
keberuntungan berpihak pada Nathan, Lea ternyata pacar dari teman
kantornya yang bernama Noah. Sejak diperkenalkan kepada Lea oleh Noah,
Nathan berteman baik dengannya. Sayang, Lea belum juga mengingat
kejadian di saat hujan itu.
Waktu pun berlalu, Nathan semakin tahu
banyak hal tentang Lea, khususnya tentang hubungannya dengan Noah yang
penuh dengan keributan. Bahkan tak jarang, Nathan mendengarkan keluh
kesah Lea. Tidak hanya itu, Noah juga sering meminta bantuan Nathan
untuk menemani Lea di saat dirinya tidak bisa berada di samping Lea.
Rangkaian
kesedihan yang dialami Lea membuat Nathan bersimpatik kepadanya.
Perlahan, Nathan selalu berupaya menghiburnya dan berada di sisi Lea
saat dibutuhkan. Meski demikian, Lea masih terlalu jauh dari
jangkauannya.
Cinta Lea yang terlampau dalam terhadap Noah-lah
yang membuat Nathan selalu berada di seberang hati Lea. Hingga akhirnya
kebenaran yang selama ini bersembunyi di balik kebohongan sikap Noah itu
terkuak. Nathan tidak bisa tinggal diam. Bagaimana pun, ia merasa sakit
saat mengetahui bahwa Noah sudah menyia-nyiakan Lea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar