Secara diam-diam, Denia menyimpan rasa cinta terhadap Janu—sepupu
jauhnya yang sudah seperti kakak kandung. Kebersamaan mereka sedari
kecil membuat Denia—tanpa sadar—memiliki rasa sayang melebih seorang
adik terhadap kakaknya.
Namun, semua perasaan itu harus luluh
lantak ketika Janu memutuskan untuk bertunangan dengan Sasa—seorang
model terkenal. Dan, lagi-lagi Denia harus meredam perasaannya ketika ia
diminta untuk menghadiri pesta pertunangan Janu.
Di saat itulah,
kesedihan Denia tertangkap lensa kamera. Hal ini diketahui secara tidak
sengaja oleh Saka—cowok menyebalkan yang kebetulan satu kereta dengan
Denia saat ia berangkat menuju Jakarta.
Sejak saat itu, secara
tidak sengaja Saka mulai memasuki kehidupan Denia. Dengan gayanya yang
menjengkelkan dan kejam, cowok itu mampu membuat Denia naik darah setiap
kali bertemu dengannya. Saka yang mengetahui perasaan Denia terhadap
Janu, mengancam akan memberitahukan kebenaran itu kepada Sasa.
Sayangnya,
ancaman itu benar-benar terjadi meski pada kenyataannya bukan Saka yang
membeberkan rahasia tersebut. Keadaan pun menjadi runyam. Sasa begitu
marah terhadap Denia, Janu merasa terkejut dengan pengakuan Denia, dan
Denia merasa kesal karena rahasianya itu akhirnya terbongkar juga.
Seiring
dengan adanya kejadian itu, kondisi makin tidak menyenangkan. Meski
Denia sudah berupaya melupakan Janu, Sasa tetap saja menerornya. Bahkan,
Sasa mengatakan penyebab putusnya pertunangan mereka karena Denia.
Tidak
hanya itu, Janu pun baru menyadari perasaan terpendam yang ia miliki
terhadap Denia. Dan di saat cinta Denia akan segera terbalas, kenapa ada
ganjalan untuk merasa bahagia dengan orang yang dulu pernah
dicintainya? Lantas, apakah desir yang terasa di dadanya saat Denia
berada di dekat Saka merupakan percikan rasa cinta walau ia merasa sebal
jika bertemu dengan cowok itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar