Kehidupan telah mengajarkan banyak pelajaran berharga pada Maya.
Perceraian kedua orangtuanya, melahirkan seorang anak laki-laki di usia
yang sangat muda, menjadi orangtua tunggal bagi putranya, dan bekerja
keras demi menafkahi putranya menjadi bagian tak terpisahkan dari Maya.
Apa yang Maya rasakan, alami, dan jalani sangatlah tidak mudah.
Sebagian masa kecil Maya, ia habiskan bersama sang nenek. Beruntung bagi
Maya, karena ia memiliki seorang nenek yang sangat bijak dalam
membesarkan cucunya.
Dari sang nenek pulalah, Maya mewariskan banyak pelajaran berharga yang terangkum dalam sebuah buku berjudul Letter to My Daughter. Sebuah buku yang ditujukan bagi ribuan anak perempuan di seluruh penjuru dunia.
Buku yang diterbitkan di Indonesia oleh GagasMedia ini berisi
kumpulan prosa dan puisi dari penggalan kehidupan Maya Angelou.
Tulisan-tulisan Maya memuat kebijaksanaan sang Nenek yang berperan besar
dalam pembentukkan dirinya, kisah kekerasan dalam hubungan yang pernah
dikecapnya, cerita tentang bagaimana ia bisa membuka diri pada Ibu yang
sebelumnya tak pernah dekat dengannya, serta pandangan Maya terhadap
diskriminasi ras yang terjadi semasa hidupnya.
Perjalanan Maya dalam mencari makna kehidupan begitu mengharukan,
menyentuh hati, dan sarat akan pembelajaran. Setiap pengalamannya yang
sarat nilai disampaikan secara autentik dan menjadi inspirasi tidak
hanya bagi para perempuan muda, tetapi bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar