Kamu harus menemukan seorang ibu di dalam dirimu. Bahkan, kita semua
sebaiknya melakukan hal itu. Sekalipun kita memiliki seorang ibu, kita
tetap harus menemukan bagian ini di dalam diri kita sendiri.
Berlatar di Carolina Selatan pada musim panas tahun 1964, saat
Undang-Undang Hak Sipil dan kerusuhan rasial tengah ramai dibicarakan.
Di sebuah perkebunan persik, Lily Owens, gadis empat belas tahun,
menghabiskan seluruh hidupnya untuk menghadapi ayah yang kejam dan
pemarah sekaligus merindukan ibunya yang meninggal secara misterius
ketika ia masih berusia empat tahun.
Setelah berhasil meloloskan Rosaleen—pengasuh kulit hitamnya yang
dipukuli para rasialis ketika hendak pergi ke kota menggunakan hak
suaranya—dari rumah sakit, Lily memutuskan kabur. Ia membawa lari
Rosaleen ke Tiburon, nama kota di Carolina Selatan yang tertera di balik
gambar Maria berkulit hitam milik mendiang ibunya.
Di kota yang menyimpan masa lalu ibunya inilah Lily bertemu tiga
orang kakak-beradik eksentrik pemilik peternakan lebah. Kehidupan baru
Lily pun dimulai. Ia tak hanya menemukan rumah yang hangat dan cinta
yang tulus, tetapi juga kekuatan untuk berdamai dengan diri sendiri. Tak
hanya itu, di sini pula Lily menemukan para ibu. Para perempuan yang
tak melahirkannya, tetapi mengajarkan kepadanya bahwa ibu ada di diri
setiap orang.
The Secret Life of Bees adalah sebuah novel pertama yang ditulis Sue
Monk Kidd pada 2002. Novel yang menjadi New York Times bestseller ini
menuai banyak pujian dan menjadi nomine untuk Penghargaan Broadband
Orange kategori Fiksi. The Secret Life of Bees telah diadaptasi menjadi
sebuah film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar